Perbahan Untuk Menuju Kondisi Lebih Baik

Perbahan Untuk Menuju Kondisi Lebih Baik

Tampak pada foto Ketua FKUB Provinsi Banten Periode 2008-2018 (dua periode, sepuluh tahun) Prof. DR. H. Suparman Usman, SH. MH duduk dua dari kanan, Ketua FKUB Provinsi Banten Periode 2018-2023 dan 2023-2028 DR. KH. AR. ROMLY MA., duduk empat dari kanan, dan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (Kapus. KUB) Kementerian Agama R.I HM. ADIB ABDUSHOMAD, M.Ed., Ph.D., duduk lima dari kanan, pose bersama usai Rapat Koordinadi FKUB SE PROVINSI BANTEN, dengan agenda PEMILUKADA DAMAI DAN BERMARTABAT.

Rapat Koordinasi (Rakor) berlangsung di Hotel Wisata Baru Serang, dari pukul 08.00-16.00 WIB tersebut diikuti peserta; Pengurus FKUB Provinsi Banten, Ketua dan Sekretaris FKUB Kabupaten/Kota se- Provinsi Banten, total peserta 50 (lima puluh) orang.

Tampil sebagai Pembicara; Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Banten, Ketua BAWASLU Provinsi Banten, KAPOLDA. Banten, dan Kepala Pusat KUB. Kemenag. RI.

Dari sekian materi dan pembicara, tampak kasat mata di arena, yang paling menarik dan atraktif pembicara ter-akhir Kapus. KUB. HM. ADIB ABDUSHOMAT yang lazim disapa Gus Adib.

Gus Adib pejabat publik relatif muda, kelahiran 1976 dari Pekalongan menarik bahwa pendidikan formalnya sangat komprehensif, santri dengan pola asuh cenderung konvensional hingga berkesempatan mengeyam pendidikan bertaraf internasional, sehingga kemampuan bahasa Inggerisnya begitu fasih, dan semasa di Australia beliau pernah menjadi Ketua MIAS (Masyarajat Islam Australia Selatan), dan MIAS tersebut pernah juga dipimpin oleh Prof. Dr. H. Abdul Mu'ti MA MendikDasmen Kabinet Merah Putih yang baru saja dilantik.

Materi dari Gus Adib kian menarik karena disajikan dengan gaya yang begitu atraktif dan interaktif, beberapa informasi penting dari paparan Kapus. KUB tersebut, antaralain;

1. Masyarakat penggiat Kerukunan tidak perlu hawatir terhadap perubahan dasar hukum keberadaan FKUB ke depan, andaikan ada perubahan dipastikan untuk menuju kondisi yang lebih baik.

2. Mari kita terus meningkatkan kemauan dan kemampuan untuk saling menghargai dan saling menghormati, peran Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama menjadi semakin penting dan strategis di dalam masyarakat mejemuk seperti bangsa kita Indonesia.

3. Kami berharap pola gerakan membangun harmoni kehidupan tidak sebatas wacana, tetapi benar-benar dapat pertontonkan dalam bentuk kerjasama nyata lintas agama, sehingga terlihat, terasa, dan membekas pasti kebermanfaatannya.

Selamat menikmati OPINI PAGI Jum'at 25 Oktober 2024, sambil minum kopi panas sahabat setia menjemput KEBAHAGIAAN.

Salam KERUKUNAN..
Mantap Luar Biasa.

Salam TANGSEL...

Post a Comment

Previous Post Next Post

Formulir Kontak