Mengenang Kembali Suasana Idulfitri bersama Tokoh Lintas Agama
Tampak pada foto kiri ke kanan, Pak Totok Prawoto, Pak MP. Nano Sungkono keduanya dari Gereja Katolik St. Barnabas, Almarhum Drs. KH. Abdurrahman Umar, MA, Almarhum Drs. KH. Ahmad Dahlan, SQ Ketua FKUB Periode 2009-2019, dan Pastor Kepala Gereja Katolik St. Barnabas Romo Amirulloh Sutrisno, SCJ, pose bersama dalam suasana Idul Fitri 2018, di kediaman Almarhum KH. Ahmad Dahlan.
Drs. KH. Ahmad Dahlan, SQ lahir 4 Juli 1959 dan wafat 20 Oktober 2024, pada usia 65 (enam puluh lima) tahun, beliau meninggalkan seorang istri, 2 (dua) orang putera; Arif dan Zaki. Arif sulung sudah berumah tangga dan sudah memberikan cucu, Zaki bontot Sarjana Ekonomi dan sudah mulai bekerja, satu-satunya puteri Icha S1 Psikologi UIN Syarif Hidayatullah dan sudah bekerja, dengan kata lain ketiga putera/puterinya Almarhum sudah sampai pada fase kehidupan yang lebih baik dan relatif sudah mapan, dalam arti pendidikan formal dan kehidupan profesi.
Relavansi narasi di atas, Penulis ter-ingat pendapat seorang Pemuka Agama berpredikat Ahli, beliau mengatakan;...orang wafat atau berpulang ke rahmatullah, itu karena tugas-nya di dunia ini sudah selesai paripurna, dan Penulis percaya dengan pendapat tersebut, bagi Penulis setiap orang "pulang ke haribaan kekasih sejatinya, itu berarti, tugas mulia-nya di muka bumi ini sudah tuntas secara paripurna", maka otomatis iya wafat dengan predikat khusnul khotimah, hal-nya dengan Almarhum KH. Ahmad Dahlan.
Selama 10 (sepuluh) tahun mendampingi beliau KH..Ahmad Dahlan sebagai Ketua FKUB Tangsel, dan Penulis sebagai Sekretaris-nya dalam durasi 2009-2019, Penulis bersaksi bahwa, beliau orang baik, sosok seorang Kiyai yang selalu menjadi sumber keteduhan, selamat jalan SAHABAT, kembalilah HAI JIWA YANG TENANG...kelak kami pasti menyusul.
Selamat menikmati OPINI PAGI Selasa 22 Oktober 2024, sambil minum kopi panas sahabat sejati menjemput KEBAHAGIAAN.
Salam KERUKUNAN..
Mantap Luar Biasa.
Salam TANGSEL...
Tags
tokoh